BANDAR LAMPUNG – Universitas Lampung (Unila) menunjukkan kreativitas dan inovasinya dalam Pekan Raya Lampung (PRL) yang berlangsung di PKOR, Bandar Lampung, 6-21 Oktober 2023.
Produk hasil riset Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) turut meramaikan stan pameran Unila yang menampilkan produk-produk unggulan. Berbagai aneka produk baik olahan dari tumbuhan dan hasil riset berjajar di meja pameran.
Subkoordinator Data dan Info LPPM Unila Harumin, S.Kom., mengatakan, produk yang dipajang pada pameran kali ini masih sebagian dari banyaknya produk hasil riset Unila.
Produk-produk tersebut berasal dari berbagai bidang ilmu, seperti pertanian, perikanan, teknologi, dan lain-lain. Salah satu produk yang menjadi sorotan yakni Automatic Fish Feeder, alat pemberi pakan ikan otomatis yang hemat energi.
Produk ini merupakan hasil riset dari jurusan teknik elektro, fakultas teknik (FT). Alat pemberi pakan ikan otomatis bertenaga surya ini diperuntukkan bagi nelayan atau pekerja tambak yang memiliki keramba apung di tengah laut.
Pengoperasian alat ini dapat dilakukan dengan mudah lewat perantara smartphone untuk mengatur waktu pemberian makan dan jumlah makanan yang akan diberikan. Banyak produk-produk unggulan yang dipajang merupakan hasil dari pengabdian masyarakat, riset dosen, serta produk hasil dari desa binaan.
Salah satunya Rengginang Seafood, makanan ringan hasil olahan desa binaan yang bekerja sama dengan BNPB di Desa Wisata Kunjir, Lampung Selatan.
Rengginang Seafood memiliki cita rasa lezat dan unik karena menggunakan bahan-bahan laut seperti cumi, udang, dan ikan. Produk ini dibuat untuk membangun kembali perekonomian masyarakat pascatsunami yang menimpa pesisir Selat Sunda beberapa waktu lalu.
Ada pula produk unik pengganti beras hasil riset oleh fakultas pertanian (FP). Beras ini terbuat dari umbi tanaman porang yang diproses menjadi butiran beras dengan indeks glikemik rendah untuk mengendalikan gula darah yang cocok bagi penderita diabetes.
Selain beberapa produk tersebut, masih banyak produk yang menarik perhatian masyarakat di antaranya, Go-Plate dari fakultas teknik, Bat Coffee dari LPPM, Ice-Tetik dari program PKM-K, dan aneka olahan produk makanan dari desa binaan.
Harumin mengungkapkan, Unila memiliki roadmap setiap tahunnya untuk hal-hal yang akan diteliti. Harapannya, setiap riset yang didanai lembaga mempunyai output berguna dan memang dibutuhkan masyarakat.
“Ke depannya kami selalu berharap agar setiap produk hasil riset ini dapat dihilirisasi dan benar-benar diaplikasikan kepada masyarakat. Seperti halnya kita menciptakan sesuatu nanti betul-betul bisa diterapkan dan diproduksi,” ujarnya.
Produk-produk unggulan Unila ini membuktikan Unila tidak hanya menghasilkan lulusan berkualitas, tetapi juga berkontribusi dalam mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat. (*)