BANDAR LAMPUNG – Dalam upaya menjaga dan mempromosikan kekayaan budaya desa, Himpunan Mahasiswa Jurusan Sosiologi (HMJ Sosiologi) Universitas Lampung (Unila) menginisiasi langkah-langkah kreatif dan inovatif.
Mereka mengatasi tantangan kurangnya regenerasi budaya di kalangan anak muda yang sering membuat orang dewasa dan lansia menjadi garda terdepan dalam pelestarian budaya.
Akibat minimnya pemahaman orang dewasa dan lansia di desa tentang penggunaan media sosial sebagai sarana promosi kebudayaan, promosi masih belum masif dilakukan. Oleh karena itu, HMJ Sosiologi Unila meluncurkan program kerja inovatif.
Mereka menggagas program “Sekolah Rakyat Berbasis Karakter Budaya (Seraya)” dan “Workshop Manajemen Media Sosial dan Praktik Desain Melalui Aplikasi Canva”.
Lolosnya HMJ Sosiologi pada Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) beberapa bulan lalu membangkitkan semangat Branden Jaya Tivantara (Sosiologi’21) sebagai ketua tim bersama 14 anggotanya menjalankan program tersebut.
Dengan dukungan dosen pendamping M. Guntur Purboyo, S.Sos,. M.Si., HMJ Sosiologi Unila mengusung judul “Pengembangan Desa Wisata Budaya dengan Metode Community Based Tourism Melalui Social Branding Kebudayaan Tupping di Desa Palembapang, Kalianda, Lampung Selatan”.
Menyasar sebuah desa di Kabupaten Lampung Selatan, program kerja Seraya bertujuan menciptakan regenerasi dalam komunitas lokal ‘Sanggar Sai Buay’ yang secara aktif terlibat dalam bidang kebudayaan.
Harapannya anak-anak, khususnya anak kelas 5 di SD Negeri 2 Palembapang, akan mendapatkan pemahaman lebih mendalam tentang kebudayaan yang mereka miliki dan aktif dalam kegiatan kebudayaan.
Melani Rahmalia (Sosiologi’21) selaku program manager Seraya mengatakan, selama proses persiapan, tim pelaksana menyiapkan berbagai media pembelajaran yang akan digunakan selama program berlangsung dengan tekun.
Dukungan serta sambutan positif baik dari kepala sekolah, guru-guru, dan aparatur desa pada program ini turut membersamai kelancaran dan atusisasme para murid SD Negeri 2 Palembapang.
“Di luar ekspektasi, siswa-siswi kelas 5 SD 2 Palembapang sangat antusias mengikuti rangkaian aktivitas dalam program Seraya ini, mereka sangat terbuka dengan kehadiran kami sebagai orang baru,” kata Melani.
Melani dan tim PPK Ormawa HMJ Sosiologi Unila sangat bersyukur, karena melalui program ini ia dapat membagikan ilmu dan kebahagiaan di antara siswa-siswi SD Negeri 2 Palembapang.
“Dengan terselenggaranya program ini, semoga dapat menjadi inovasi baru yang menumbuhkan kecintaan terhadap kebudayaan di antara anak-anak Desa Palembapang,” ujar Melani.
Adanya komunitas lokal Sanggar Sai Buay di desa tersebut diikuti kurangnya pemahaman tentang pentingnya branding di media sosial membuat kebudayaan yang ada kurang tersorot dunia luar.
Hal inilah yang melatarbelakangi terciptanya program kerja kedua, yaitu Workshop Manajemen Media Sosial dan Praktik Desain Melalui Aplikasi Canva, dengan projek manager Adinda Salsabila Hanifah (Sosiologi’22).
Workshop bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada komunitas lokal tentang pentingnya branding di media sosial dengan desain dan konten menarik menggunakan bantuan aplikasi Canva.
Dengan demikian, diharapkan kebudayaan dan kesenian desa dapat lebih tersorot dunia luar. Tidak berhenti di sini, PPK Ormawa HMJ Sosiologi memiliki dua program kerja lainnya yang akan dilaksanakan sebagai upaya memajukan Desa Palembapang. (*)