Bandar Lampung – Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Lampung (Unila) Berlolaborasi Bersama Bank Indonesia mengadakan Comm Seminar dengan judul “Mahalnya Sebuah Reputasi” Career Catalyst the Power of Smart Problem Solving and Growth Mindset for a Brilliant Career, di Ruang B.3.1 Gedung FISIP Unila pada Kamis, 6 Juni 2024.
Seminar tersebut dihadiri Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan Dr. Arif Sugiono, S.Sos., M.Si., Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi Agung Wibawa, S.Sos.i., M.Si., Kepala Pusat UTv Hestin Oktiani, S.Sos., M.Si., dan Dosen Ilmu Komunikasi.
Seminar bertujuan untuk untuk menginspirasi dan mendidik peserta tentang pentingnya menjaga reputasi yang solid dalam perjalanan profesional mereka, serta memberikan wawasan mengenai pengaruh reputasi dalam kesuksesan karier dan strategi yang diperlukan untuk mengembangkan pola pikir bertumbuh dan keterampilan pemecahan masalah yang efektif.
Agung Wibawa, selaku Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi, memberikan apresiasi terhadap keberlangsungan kegiatan seminar. “Acara ini luar biasa. Saya juga melihat narasumber yang luar biasa,” katanya.
Pembicara utama pada comm seminar yaitu Dr. Junanto Herdiawan, M.A., selaku Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung, dengan materi mencakup tiga pembahasan yaitu, reputasi sebagai modal utama organisasi, strategi komunikasi membangun reputasi dan pentingnya personal branding.
Junanto Herdiawan, pada penyampaiannya memberikan contoh terhadap reputasi respons cepat dalam menyampaikan sesuatu kepada khalayak, studi kasus terjadi pada PT. PLN ketika peristiwa padam listrik yang menimpa Provinsi Lampung beberapa hari lalu, di mana pihak PLN dengan cepat menyampaikan atas kerusakan kelistrikan tersebut.
Junanto menambahkan, reputasi merupakan modal utama sebuah organisasi yang harus dibangun dengan waktu dan usaha yang konsisten. “Reputasi tidak bisa dibangun dalam semalam. Ini adalah hasil dari persepsi masyarakat yang terbentuk dari tindakan dan komunikasi yang dilakukan individu atau organisasi dalam jangka panjang,” jelasnya.
Ia juga menggarisbawahi bahwa reputasi adalah citra yang terbentuk dari persepsi publik. “Persepsi ini tidak hanya terkait dengan citra, tetapi juga dengan integritas dan konsistensi dalam bertindak,” jelasnya.
Junanto juga memberikan pengalamannya sendiri saat bekerja di Bank Indonesia, terutama selama krisis ekonomi tahun 1998, di mana reputasi Bank Indonesia mengalami tantangan besar. “Kami harus bekerja keras untuk membangun kembali kepercayaan publik. Ini melibatkan komunikasi yang jelas dan responsif,” ujarnya.
Pada penghujung acara, narasumber berpesan kepada seluruh mahasiswa untuk membangun personal branding. Hal ini karena akan membangun reputasi dan citra positif individu tersebut dan membantu dalam jenjang karier di masa mendatang. (*)